Toko Pasutri

3/05/2013

Gatal-gatal Kelamin Lebih Sering Terjadi Saat Cuaca Panas

0 komentar
Kebanyakan kasus gatal-gatal pada kelamin terjadi karena area genital dibiarkan lembab, sehingga menjadi tempat yang nyaman untuk bersarang jamur dan kuman. Kondisi cuaca juga bisa mempengaruhi gatal-gatal di kelamin lho.

"Bukan karena masalah cuaca (dingin atau lembap), malah seringnya terjadi saat cuaca panas karena tubuh banyak berkeringat," ujar dr Dani Djuanda Sp.KK, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin yang berpraktik di RS Mitra Keluarga, saat dihubungi detikHealth.

Yang jelas, lanjut dr Dani, gatal di kelamin lebih sering terjadi karena kelembapan area genital serta kurangnya kebersihan.

Menurut Dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa SpKK, dokter kulit dari RS Sanglah Denpasar, cuaca yang lembap menyebabkan jamur lebih rentan muncul. Bisa juga karena celana dalam yang lembap dan tidak diganti.

Untuk mencegah lembap di area genital, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti dilansir Webmd:
  1. Pakailah pakaian yang longgar. Pakaian luar dan dalam sebaiknya terbuat dari serat alami yang mudah menyerap keringat. Ganti pakaian Anda setidaknya setiap 24 jam atau kurang bagi yang sering berkeringat seperti olahragawan.
  2. Jaga area genital tetap bersih dan kering. Gunakan sabun lembut dan bilas dengan baik.
  3. Gunakan sabun yang lembut dan tidak mengandung pewangi untuk mencuci pakaian dalam. Juga hindari produk kesehatan feminin beraroma (panty liner, pembalut, sabun).
  4. Keringkan area genital setelah mandi dan berenang. Hindari menggunakan pakaian basah untuk jangka waktu yang lama.
  5. Hindari seks tanpa kondom, terutama jika khawatir bahwa Anda atau pasangan mungkin mengalami infeksi.
  6. Pada wanita, setelah buang air kecil atau buang air besar, bersihkan dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke vagina. Hindari produk kimia seperti vaginal douche atau semprotan pembersih kewanitaan, yang dapat mengganggu keseimbangan asam vagina.
  7. Untuk pria, cuci penis dengan baik, termasuk daerah di bawah kulup pada pria yang tidak disunat.
Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

2/28/2013

Gatal-gatal di Sekitar Kemaluan, Bisakah karena Alergi?

0 komentar
Gejala paling khas dari reaksi alergi adalah rasa gatal pada kulit. Lantas bila yang gatal di bagian kemaluan, bisakah juga disebabkan karena alergi?

"Alergi juga bisa memicu gatal-gatal. Kalau kasusnya karena alergi sperma ada, tapi sangat jarang dan si wanitanya tidak bisa hamil," ujar dr Dani Djuanda Sp.KK, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin yang berpraktik di RS Mitra Keluarga, saat dihubungi detikHealth.

Pendapat yang sama juga disampaikan dr Wresti Indriatmi, M.Epid, SpKK(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI-RSCM. Menurutnya, alergi juga bisa menyebabkan gatal-gatal di kelamin.

Bila gatal di daerah kelamin terjadi pada anak-anak, penyebabnya biasanya karena alergi popok yang digunakan. Sedangkan pada orang dewasa, gatal kemaluan bisa karena alergi pada pembalut yang biasa digunakan.

"Karena nggak tahu dirinya alergi dengan kandungan bahan yang ada di dalam pembalut," lanjut dr Wresti, yang juga praktik RS PGI Cikini dan RS Rawamangun.

Sedangkan untuk alergi celana dalam, menurut dr Wresti jarang terjadi. Tapi paling sering karena celana dalam yang digunakan tidak menyerap keringat sehingga menyebabkan gatal.

"Alergi karena sperma bisa memicu gatal-gatal, tapi kasusnya langka. Kalau ada bisa diatasi dengan memakai kondom saat berhubungan seksual," jelas Dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa SpKK, dokter kulit dari RS Sanglah Denpasar.

Menurut Dr Laksmi, yang banyak dijumpainya adalah karena kasus alergi lateks, bahan pembuat kondom atau bahan pembalut. Dr Laksmi menegaskan, bila gatal-gatal pada kemaluan terjadi karena alergi, maka obatnya adalah antihistamin, bukan antibiotik. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

2/17/2013

Perhatikan, Hal-hal Ini Sering Picu Gatal di Sekitar Kemaluan

0 komentar
Gatal-gatal di area pribadi memang cukup menjengkelkan. Selain menyebabkan rasa tidak nyaman, gatal di kemaluan juga membuat si pemilik tubuh kurang percaya diri saat harus bercinta dengan pasangan. Sebenarnya apa saja penyebabnya?

Gatal di daerah genital bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi. Pada wanita, gatal di sekitar kemaluan bisa disebabkan karena infeksi vagina, sedangkan pada pria karena jock itch (tinea cruris) atau infeksi jamur di selangkangan.

Dalam kedua jenis kelamin, gatal juga bisa disebabkan oleh iritasi kulit, penyakit menular seksual dan alergi.

"Macam-macam sebabnya, bisa karena alergi, lecet, infeksi jamur, scabies atau kutu juga bisa, bahkan stres juga bisa. Kalau muncul gatal-gatal biasanya hanya jamur, kalau bakteri tidak bikin gatal-gatal," jelas dr Dani Djuanda Sp.KK, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin yang berpraktik di RS Mitra Keluarga, saat dihubungi detikHealth.

Menurut Dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa SpKK, dokter kulit dari RS Sanglah Denpasar, pada kebanyakan kasus gatal di kemaluan penyebabnya adalah infeksi jamur dan scabies.

"Sebabnya karena kelembapan atau kebersihan yang kurang terjaga. Yang banyak saya temui dermatitits seboroik, peradangan permukaan kulit yang berambut. Kadang-kadang ada hubungannya dengan stres," papar Dr Laksmi.

Untuk menghindari gatal kelamin, ada beberapa yang bisa dilakukan oleh wanita, seperti dilansir Webmd:
  1. Setelah buang air kecil atau buang air besar, bersihkan dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke vagina.
  2. Hindari produk kimia seperti vaginal douche atau semprotan pembersih kewanitaan, yang dapat mengganggu keseimbangan asam vagina.
  3. Hindari produk kesehatan feminin beraroma (panty liner, pembalut, sabun).
Sedangkan pada pria, berikut cara pencegahan yang bisa dilakukan:
  1. Cuci penis dengan baik, termasuk daerah di bawah kulup pada pria yang tidak disunat.
  2. Jaga agar daerah kelamin tetap bersih, karena kelembaban di area genital dapat menyebabkan infeksi.
Sumber artikel ini..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

2/13/2013

Lebih Sensitif Daripada Kulit Tubuh Lain, Kemaluan Rentan Gatal-gatal

0 komentar
Dibandingkan kulit bagian tubuh lainnya, kulit di daerah kemaluan memang lebih sensitif. Ditambah lagi daerah intim tersebut selalu tertutup dan lembab. Tak heran bila area genital kerap 'diserang' gatal-gatal.

Pada tubuh manusia, ada tiga daerah yang memiliki lapisan kulit lebih tipis dibandingkan lainnya, yaitu kulit wajah, belakang telinga dan daerah lipatan termasuk daerah kelamin.

"Kulit di sekitar kemaluan memang lebih sensitif dibanding kulit tubuh lain karena lebih tipis dan banyak ujung sarafnya," jelas dr Dani Djuanda Sp.KK, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin yang berpraktik di RS Mitra Keluarga, saat dihubungi detikHealth.

Menurut dr Dani, bagian-bagian tubuh yang terdapat lipatan kulit memang lebih rentan mengalami gatal-gatal, misalnya daerah ketiak atau selangkangan. Apalagi bila si empunya tubuh tidak terlalu memperhatikan kebersihan, sehingga menyebabkan area tubuhnya lembab dan jamur pun lebih mudah tumbuh.

Selain karena lebih tipis dan sensitif, gatal di kelamin juga sering terjadi karena terdapat banyak pori-pori dan rambut kelamin. Kondisi inilah yang menjadikan alat kelamin sebagai sarang yang nyaman bagi kuman dan kutu untuk berkembangbiak.

"Gatal-gatal di bagian kelamin memang berbeda dengan daerah tubuh lainnya, tergantung jenis jamur atau alergi yang menyerang. Misalnya kalau alergi sama lateks, biasanya yang gatal-gatal cuma di daerah kelamin saja," papar Dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa SpKK, dokter kulit dari RS Sanglah, Denpasar.

Untuk mencegah gatal pada kelamin, sebaiknya Anda harus rajin menjaga kebersihan organ genital. Sebenarnya kelamin tidak memerlukan cara khusus agar menjadi bersih. Untuk membersihkan, Anda cukup membasuhnya dengan air atau bisa menggunakan sabun saat selesai berhubungan seks. Namun tidak disarankan untuk sering-sering menggunakan sabun atau bahan kimia lainnya.

Daerah kelamin, khususnya vagina, tetap membutuhkan flora alami yang berfungsi baik untuk tubuh. Bila terlalu sering menggunakan bahan kimia maka flora alami tersebut bisa ikut mati dan dapat berefek buruk bagi kesehatan kelamin. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1/13/2013

Apa Obat untuk Kemaluan yang Gatal?

0 komentar
Dok, saya mau tanya kenapa atau apa obatnya ya daerah V saya terasa gatal dan perih jika basah dan ada bintik seperti biang keringat? Sudah hampir 4 minggu saya merasa tidak nyaman dengan kondisi ini.

Berhubung saya sering buang air lebih dari 5 kali dalam sehari karena sedang mengandung, maka sering merasakan gatal dan perih. Untuk membuat tidak gatal saya selalu memakai tisu agar kering. Apakah benar untuk wanita hamil dilarang menggunakan sabun pencuci khusus kewanitaan yang ada dipasaran? Terimakasih.

Rini (Wanita Menikah, 26 Tahun), rininur27@yahoo.co.id
Tinggi Badan 154 cm dan Berat Badan 67 kg

Jawaban

Saat hamil memang seorang perempuan akan lebih sering buang air kecil, disebabkan oleh penekanan pada kandung kemih. Akibatnya daerah kemaluan luar akan cenderung lebih mudah lembab. Pada keadaan lembab, infeksi lebih mudah terjadi. Untuk mengurangi kelembaban yang mungkin timbul, biasanya kita menggunakan tisu, handuk, dll. Meskipun menggunakan bahan lembut, bila dilakukan terlalu sering, maka meningkatkan risiko timbulnya lecet pada kulit kelamin luar. Bila hal ini terjadi bisa timbul rasa pedih. Namun sering buang air kecil pada kehamilan, terutama trimester 1 dan 3 merupakan proses normal.

Bintil-bintil menyerupai jerawat di kemaluan disertai dengan rasa gatal dan pedih, kemungkinan disebabkan oleh infeksi. Bila bentuk berupa bintil air yang kemudian berubah menjadi lecet mirip sariawan bisa disebabkan oleh virus herpes. Keadaan ini bisa sembuh sendiri walaupun mungkin cenderung lebih lama dibandingkan dengan bantuan pengobatan, dan sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh penderitanya.

Bila benar infeksi herpes, biasanya diobati dengan obat anti virus misalnya Asiklovir. Sedangkan bila menyerupai bisul, mungkin dapat disebabkan oleh infeksi bakterial. Pada keadaan ini yang diberikan adalah antibiotik. Sebelum pengobatan dilakukan, tentu lebih baik bila diagnosis pasti sudah diketahui, apalagi pada kondisi hamil, sehingga tidak terjadi kesalahan penggunaan obat.

Sabun kewanitaan boleh saja digunakan, asal hanya pada kelamin bagian luar saja, jadi tidak ditujukan untuk bagian dalam vagina. Yang penting diperhatikan adalah pH sabun yang digunakan. Secara normal, pH daerah kemaluan luar adalah pH asam (sekitar 4 – 4.5). Bila sabun terlalu bersifat basa, maka kulit kemaluan lebih mudah teriritasi dan timbul rasa pedih.

dr. Susie Rendra, SpKK
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Praktik di Rumah Sakit Puri Indah Pondok Indah, Jl Puri Indah Raya Blok S-2, Kembangan Selatan, Jakarta Barat. Telepon: 25695222. Serta di RS Pondok Indah Pondok Indah, Jl. Metro Duta Kav UE Pondok Indah, Jakarta. Telepon 021 765 7525. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Benjol-benjol Kecil di Buah Zakar

1 komentar
Dok, saya laki-laki usia 25 tahun, di buah zakar saya kok ada benjolan-benjolan kecil yang sebesar biji jeruk sedangkan yang paling besar sebesar biji jagung. Agak kenyal tapi kalau dipencet tidak sakit namun terkadang terasa gatal tapi tidak sering. Benjolan-bejolan ini hanya berada di sebelah kanan kulit luar buah zakar dan tidak menyebar cepat karena ini sudah sekitar 3 tahun.

Selama ini tidak menumbulkan masalah dok, cuma agak kepikiran saja karena banyaknya penyakit kelamin yang beraneka ragam. Yang saya tanyakan, apa ini penyakit kutil atau hanya sumbatan di kelenjar sekitar kelamin? Atau mungkin penyakit lain? Apa akibat dan apa yang harus saya lakukan? Terimakasih.

Andik (Lelaki Lajang, 25 Tahun), n-a-p-i@live.com
Tinggi Badan 173 dan Berat Badan 75 kg

Jawaban

Ada 2 penyakit yang sering memberikan gambaran berupa benjolan pada kulit buah zakar atau scrotum, yaitu kutil kelamin dan skabies.

Kutil kelamin disebabkan virus Human Papilloma yang umumnya ditularkan melalui kontak atau hubungan seksual. Bentuk penyakitnya adalah benjolan-benjolan kecil yang permukaan agak kasar, dapat menyebar (cepat tidaknya sangat dipengaruhi daya tahan tubuh).

Skabies merupakan penyakit yang disebabkan gigitan kutu Sarcoptes Scabiei. Jika terjadi pada daerah kelamin, seringkali disebabkan kontak seksual. Namun biasanya penyebaran terjadi agak cepat, dan sangat gatal pada malam hari. Penyebaran dapat terjadi ke daerah bokong, pusar, lipat ketiak, sela-sela jari dan pergelangan tangan.

Penyakit lain yang juga mungkin terdapat di buah zakar dengan bentuk benjolan kecil adalah Calcinosis Scrotalis. Bentuk kelainan berupa benjolan kecil-kecil berbagai ukuran, warna putih agak kekuningan. Tidak ada gejala subyektif yang spesifik. Penyebabnya dioerkirakan endapan kalsium. Penyakit ini jarang ditemukan.

Mengenai lokasi yang hanya tedapat di sisi kanan saja, mungkin hal ini merupakan suatu kebetulan saja. Penyakit kulit yang distribusinya hanya pada salah sisi tubuh adalah penyakit Herpes Zoster/cacar ular, tapi tidak pernah bertahan sampai 3 tahun tidak hilang-hilang, serta bentuknya adalah bintil-binjtil berisi air.

dr. Susie Rendra, SpKK
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Praktik di Rumah Sakit Puri Indah Pondok Indah, Jl Puri Indah Raya Blok S-2, Kembangan Selatan, Jakarta Barat. Telepon: 25695222. Serta di RS Pondok Indah Pondok Indah, Jl. Metro Duta Kav UE Pondok Indah, Jakarta. Telepon 021 765 7525. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Kelamin News. Info Seputar Ibu Hamil, Anak, Bayi dan Balita...